Satreskrim Polres Luwu Utara Amankan Lokasi Penemuan Mayat di Kebun 

    Satreskrim Polres Luwu Utara Amankan Lokasi Penemuan Mayat di Kebun 

    LUWU UTARA  - Jumat 27 Mei 3024, sekitar pukul 13.15 WITA, suasana Dusun Tuara, Desa Malimbu, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara digemparkan oleh penemuan mayat seorang pria bernama Jumardin (44), yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kebunnya sendiri.

    Korban, yang diketahui berprofesi sebagai petani dan tinggal di Dusun Tuara, ditemukan dalam posisi tengkurap oleh saksi bernama Terang (46), yang juga seorang petani dan tetangga korban. Kronologi kejadian dimulai ketika istri korban menghubungi Terang menanyakan keberadaan suaminya yang belum pulang. Terang kemudian memutuskan untuk mencari korban di kebunnya. Setibanya di sana, Terang menemukan tubuh korban di belakang rumah pondok kebun, dalam kondisi sudah membengkak dan mengeluarkan bau busuk. Terang segera berteriak meminta tolong, yang kemudian menarik perhatian dari beberapa warga yang ada disekitar lokasi sehingga Mereka bersama-sama menutup tubuh korban dengan sarung.

    Menanggapi laporan dari warga, Kapolsek Sabbang, IPTU Jusman, S.E., bersama personil Polsek Sabbang dan Reskrim Polres Lutra yang dipimpin oleh Kasat Reskrim AKP Muh. Althof Zainudin, S.T.K., S.I.K., M.H., segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Mereka langsung mengamankan area dengan memasang garis polisi (police line). Setelah melakukan identifikasi terhadap jenazah, korban kemudian diangkut ke Rumah Sakit Andi Djemma menggunakan mobil ambulans dengan pengawalan dari personil Polsek Sabbang.

    sementara Kapolres Luwu Utara, AKBP Muh Husni Ramli menyatakan keprihatinannya atas penemuan mayat di Dusun Tuara, Desa Malimbu. "Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Polisi segera mengambil tindakan dengan mengamankan TKP dan melakukan identifikasi awal. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab pasti kematian. Meskipun keluarga korban menolak otopsi, kami akan terus melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak ada unsur kriminal dalam kejadian ini, " ujar Kapolres.

    Menurut keterangan tim medis dari RS Andi Djemma Masamba, penyebab kematian korban belum dapat disimpulkan dan masih menunggu hasil pemeriksaan medis yang akan keluar tiga hari kemudian.

    Keluarga korban, termasuk istrinya, menyatakan tidak keberatan atas kematian korban dan menerima dengan ikhlas. Mereka juga menolak untuk dilakukan otopsi dengan alasan sudah menerima kejadian tersebut sebagai takdir dari Allah SWT. Sekitar pukul 22.30 WITA, jenazah korban dibawa ke rumah duka di Dusun Sappana, Desa Pao Macang, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara, menggunakan mobil jenazah dengan pengawalan dari Kapolsek Sabbang beserta personilnya. 

    Berdasarkan keterangan keluarga, korban yang setiap hari beraktivitas di kebun dalam kondisi sehat saat berangkat ke kebun. Meskipun demikian, korban diketahui memiliki riwayat penyakit sesak napas. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di sekitar TKP yang dapat mengindikasikan adanya tindakan kriminal.

    Meski keluarga telah menolak otopsi, mereka berharap agar tidak ada spekulasi yang memperkeruh situasi. Polisi tetap melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak ada unsur kriminal dalam kematian tersebut. Kejadian ini menambah duka mendalam bagi warga Dusun Tuara dan Desa Malimbu, yang kehilangan salah satu anggotanya dalam keadaan yang begitu tragis.

    luwu utara
    Editor Jus

    Editor Jus

    Artikel Sebelumnya

    Bawaslu Luwu Utara Buka Rekrutmen Pengawas...

    Artikel Berikutnya

    Kabag SDM Polres Luwu Utara Buka Latber...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Debat Pilgub Sulsel: Data Kemiskinan Jadi Sorotan, Tim Danny-Azhar Bongkar Fakta Urbanisasi dan Ekonomi
    Sambangi BNNP Sulawesi Selatan, Lapas Narkotika Sungguminasa Tepis Isu Transaksi Narkoba dalam Lapas
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah
    Hidayat Kampai: Kisah Dunia Akademik yang Terkontaminasi Ulah Para Bahlul

    Ikuti Kami